Senin, 14 Januari 2013

Konsep Pengelolahan Persampahan

Konsep Pengelolaan Persampahan


Pengelolaan sampah terdiri dari beberapa proses yang biasanya dimulai dari proses pewadahan sampah, pengumpulan sampah, pemindahan dan pengangkutan sampah, pengolahan atau pemrosesan sampah (bisa dengan daur ulang sampah yang dapat di daur ulang) hingga akhirnya pada tahapan pembuangan akhir sampah. Istilah pengelolaan sampah pada dasarnya dimaksudkan terhadap sampah yang dikelola yang berguna agar dapat mengurangi dampak negatifnya terhadap lingkungan sekitar, kesehatan, estetika lingkungan serta memberikan kenyamanan.

Pengelolaan sampah dapat juga berguna untuk memperbaiki kondisi sumber daya alam yang biasanya dapat mengalami kerusakan karena banyaknya sampah, atau untuk menghemat penggunaan sumber daya alam apabila sampah yang ada di daur ulang. Proses pengelolaan sampah terhadap masing-masing jenis zat (cair, padat dan gas maupun radioaktif) biasanya berbeda-beda  tergantung dari setiap wujud zat tersebut. Pengelolaan sampah juga dapat dibedakan antara pengelolaan sampah di perkotaan dan pengelolaan sampah di daerah pedesaan, berbeda juga pengelolaan sampah di suatu negara yang sudah sangat maju dengan negara berkembang atau negara tertinggal, serta juga berbeda antara sampah pada kawasan industri dengan rumah sakit, atau dengan permukiman. Sampah - sampah berbahaya yang biasanya berasal dari kawasan industri atau rumah sakit biasanya di kelola oleh industri atau rumah sakit tersebut, sedangkan untuk kawasan permukiman biasanya dikelola oleh pemerintah setempat.
Dari kegiatan pengelolaan sampah tersebut, sebenarnya memiliki tujuan khusus yaitu agar membuat sampah yang ada dapat memiliki nilai ekonomis serta menjadi suatu benda yang tidak berbahaya bagi lingkungan sekitar. Sedangkan untuk metode pengelolaan sampah sendiri biasanya tergantung dari beberapa faktor yaitu luasan lahan, jenis tanah yang ada, jenis zat dari sampah yang akan dikelola tersebut serta beberapa faktor lainnya.
Metode-Metode yang biasanya sering digunakan dalam pengelolaan sampah yaitu sebagai berikut :
1. Pembuangan terbuka (Open Dumping)
Diantara beberapa cara pengelolaan sampah yang akan dijabarkan, pembuangan terbuka merupakan pengelolaan sampah yang paling sederhana, yaitu dengan cara mengumpulkan sampah yang ada pada suatu tempat yang telah disiapkan. Kelebihan serta kekurangan dari cara pengelolaan sampah dengan cara pembuangan terbuka adalah sebagai berikut :
  • Kelebihan
    • Investasi awal serta biaya operasional yang relatif rendah;
    • Tidak membutuhkan peranan teknologi yang tinggi;
    • Dapat menampung berapapun sampah yang ada tergantung dari luasan lahan;
    • Tidak perlu mengumpulkan secara terpisah;
    • Tempat pembuangan sampahnya masih dapat digunakan untuk kepentingan lainnya misalnya lapangan, tempat parkir dan sebagainya.
  • Kekurangan
    • Menimbulkan pencemaran lingkungan yang cukup besar;
    • Pilihan lokasi pembuangannya harus jauh dari kawasan permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu dikeluarkan;
    • Kebutuhan akan lahan yang cukup besar;
    • Lokasi pembuangan sampah yang digunakan dimanfaatkan lebih lama disebabkan sampah yang ada tidak dipadatkan terlebih dahulu.
2. Penimbunan Saniter (Sanitary Landfill)
Berbeda dengan pembuangan terbuka, cara pengelolaan sampah penimbunan saniter lebih sedikit mengakibatkan tercemarnya lingkungan dikarenakan sampah yang ada dipadatkan terlebih dahulu sebelum ditimbun dengan tanah. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara penimbunan saniter adalah sebagai berikut :
  • Kelebihan
    • Tidak membutuhkan peranan teknologi yang tinggi;
    •  Investasi awal serta biaya operasional yang relatif rendah;
  • Kekurangan
    • Pilihan lokasi pembuangannya harus jauh dari kawasan permukiman serta kegiatan-kegiatan perkotaan lainnya yang berakibat tingginya biaya transportasi yang perlu dikeluarkan;
    • Seperti pembuangan terbuka, pengelolaan dengan cara ini juga memerlukan lahan yang luas;
    • Pencemaran terhadap air tanah jauh lebih besar dibandingkan dengan pembuangan terbuka, oleh karena itu pemilihan lokasi sedapat mungkin yang jauh dari kemungkinan mencemari air tanah;
3. Pembuatan Kompos (Composting)
Pembuatan kompos dapat dikatakan juga dengan "daur ulang", akan tetapi penggunaannya sudah berubah dari kebutuhan sebelumnya menjadi pupuk untuk tanaman. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara pembuatan kompos adalah sebagai berikut :
  • Kelebihan
    • Penggunaan lahan yang jauh lebih sempit dibandingkan dengan 2 metode diatas;
    • Setelah selesai dikelola, hasilnya dapat digunakan untuk memupuki tanaman;
    • Cara yang relatif murah untuk jumlah sampah yang besar akan tetapi dengan fluktuasi sampah yang kecil
  • Kekurangan
    • Memerlukan biaya investasi awal yang jauh lebih besar dibandingkan dengan 2 metode sebelumnya;
    • Memerlukan biaya operasional yang relatif tinggi, dan juga dapat menjadi lebih tinggi lagi apabila sampah yang diolah kapasitasnya lebih kecil dari kapasitas instalasi pembuatan kompos;
    • Bahan yang tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos, terpaksa harus menjadi sampah lagi;
    • Dari poin ke-3 dapat disimpulkan bahwa tidak semua jenis sampah dapat dikelola;
    • Untuk kebutuhan jangka panjang, cara ini sangat tidak efektif karena pada masa yang akan datang, jumlah sampah yang tidak dapat diolah menjadi pupuk kompos menjadi lebih besar;
4. Pemanfaatan Ulang atau Daur Ulang (Recycling)
Cara ini digunakan agar membuat sampah yang ada menjadi memiliki nilai ekonomis setelah dikelola. Sampah yang biasanya dikelola dengan cara daur ulang adalah sampah-sampah anorganik. Kelebihan dan kekurangan pengelolaan sampah dengan cara daur ulang adalah sebagai berikut :
  • Kelebihan
    • Tidak membutuhkan lahan yang besar;
    • Bahan yang telah didaur ulang dapat digunakan lagi;
    • Metode ini memberikan kesempatan kerja bagi para pemulung.
  • Kekurangan
    • Memerlukan biaya investasi yang besar serta biaya operasional yang juga lumayan tinggi;
    • Pasokan sampah harus memiliki jumlah yang besar dan selalu konstan;
    • Tidak semua jenis sampah dapat di daur ulang;
    • Sampah yang tidak dapat di daur ulang terpaksa tetap menjadi sampah dan harus dikelola dengan cara yang lainnya atau dibuang;
    • Tidak cocok untuk kebutuhan jangka panjang, karena jumlah sampah yang tidak dapat di daur ulang akan bertambah banyak.
Dari beberapa cara pengelolaan sampah tersebut, perlu dipikirkan secara matang kelebihan dan kekurangannya sebelum diaplikasikan ke dalam setiap kegiatan pengelolaan sampah, karena setiap cara pengelolaan sampah tergantung dari beberapa faktor yang dipertimbangkan, entah itu dari sisi biaya, ketersediaan lahan dan sebagainya. 
Dalam pengelolaan sampah, terdapat beberapa hal yang dapat mempengaruhi. Faktor - Faktor yang dapat mempengaruhi pengelolaan sampah tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
  • Distribusi serta kepadatan penduduk;
  • Rencana penggunaan lahan (land use);
  • Kebiasaan masyarakat setempat;
  • Karakteristik lingkungan fisik, sosial serta ekonomi;
  • Karakteristik dari sampah tersebut;
  • Kebijakan atau peraturan dari wilayah setempat;
  • Ketersediaan sarana seperti sarana pengumpulan, pengangkutan dan pengolahan maupun sarana pembuangan;
  • Lokasi tempat pembuangan akhir;
  • Ketersediaan dana;
  • Rencana tata ruang wilayah setempat serta pengembangan kota;
  • Klimatologi.
Itulah beberapa catatan penting mengenai pengelolaan sampah yang perlu diketahui dalam perencanaan tata ruang.

0 komentar:

Posting Komentar